Puasa Daud sebagai Sebuah Alternatif

Posted by Unknown Maret 04, 2016 0 komentar
Temennya lagi opname masih sempet-sempetin selfie (Guru-Guru PPL SMP 19 Semarang)

Tahun 2015 menjadi tahun penuh ujian, terutama buatku.  Pasalnya aku dua kali harus bolak-balik di rawat inap atau opname di rumah sakit. Alasannya rawatnya pun sama, pencernaan yang kolaps. Lambung limbung gara-gara kebanyakan mie instan, minuman bersoda, kopi, dan sambel. Tentu saja, pola hidup yang tidak sehat dengan menatap layar komputer berlama-lama, serta diiringi dengan begadang yang berlarut-larut, jarang olah raga, padahal mobilitasku termasuk tinggi kontan membuat imun tubuhku rontok sebagai faktor utamanya.
Sesekali merasakan opname memang perlu buat manusia. Apalagi yang pengin belajar bahwa hidup di dunia itu nggak sendirian. Pas, aku opname juga gitu. Paling benar-benar merasakan, ya, kehadiran keluarga – ayah, ibu, kakak, dan adik. Mereka tiada duanya kalau untuk urusan  temeh-temeh orang sakit. Dari mulai mengganti pakaian, nyisirin rambut, nyuapin makan, sampai urusan boker dan kencing. Kalau inget bagaimana keluarga dengan tulus ikhlas merawat, sumpah! Aku tidak akan mau diungsikan lagi ke rumah sakit. Tetapi, ya, itu. Sakit itu memang harus diobati salah satunya dengan dirawat inap di rumah sakit. Namun, ada baiknya untuk terlebih dahulu melakukan upaya pencegahan, biar opname tidak seperti piknik bulanan yang rutin ada di agenda.
Dari pengalaman bolak-balik rumah sakit yang melelahkan dan menyakitkan itu, mulai Januari 2016, aku mengambil salah satu alternatif pencegahan, yakni dengan melakukan Puasa Daud.

Puasa Daud, Sebaik-baiknya Puasa
Puasa Daud adalah puasa yang kurang familier, menurutku, dibandingkan dengan Puasa Sunah lainnya macam puasa Senin Kamis. Sudah hampir dua bulanan ini, aku menjalaninya, dan karena aturan puasanya sehari puasa sehari tidak, kadang ada orang yang menanyakan “Lah, kok hari Rabu puasa?”, “Ini hari apa, Sus, kok, puasa?” menjadi seringku dengar dari orang-orang di sekitarku. Aku hanya menjawab pelan, “Lagi puasa Daud.”
Beberapa hari yang lalu, aku mencari beberapa artikel tentang puasa Daud. Betapa kagetnya, ketika saya menemukan beberapa tagline artikel yang menyatakan; “Puasa Daud adalah Sebaik-baiknya Puasa”. Benarkah demikian?
Sudah dijelaskan di atas, kalau puasa Daud berarti sehari puasa, keesokkan hariya tidak berpuasa, dan berpuasa lagi pada esoknya. Puasa ini menurut beberapa Jumhur Ulama adalah sebaik-baiknya puasa dan derajat puasa yang paling tinggi. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al’ Ash, Rasulllah pernah berkata, “Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” (HR. Bukhari Nomor 1131)
Nah, dari hadis yang saya kutip, memang benar kan, bahwa Puasa Daud adala puasa yang sangat dianjurkan oleh Allah. Tetapi, untuk bisa belajar istiqomah menjalani puasa Daud lumayan sulit. Beberapa minggu sebelum akhirnya komitmen menjalankan puasa Daud, aku melatih terlebih dahulu tubuhku dengan puasa Senin Kamis. Alhamdulilah, sekarang masih lancar menjalankannya dan benar-benar baru dalam hitungan bulan, aku menjalani puasa Daud ada begitu banyak keajaiban-keajaiban yang muncul. Mau tahu? Simak selengkapnya di artikel ini. 
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Puasa Daud sebagai Sebuah Alternatif
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://mantrabaca.blogspot.com/2016/03/puasa-daud-sebagai-sebuah-alternatif.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumlah Tamu

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of MANTRA BACA .