Tinggi Vs Pendek

Posted by Unknown Maret 16, 2014 3 komentar

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Blog : Aku Bisa Tinggi dari Kios Tinggi


            Gita duduk tepat di sampingku. Wajahnya yang terlihat kesal, setengah hati menodohkan sebuah pamflet. “Aku pengin ikut ini,” ucapnya dengan nada setengah menggerutu.
            “Nyadar dong, tinggi kamu tuh kurang. Kurang banget! Nggak cocok buat ikut Papika, “ jawabku dengan nada lumayan keras bersamaan dengan telunjukku yang mengarah pada tulisan “165 cm”.
            Bagiku, dengan mengatakan hal demikian bukan berarti aku ingin memupus keinginan Gita, salah satu temanku yang keukeh ikut ajang pencarian Putra Putri Kampus (Papika). Melainkan untuk menyadarkannya. Mempunyai keinginan itu boleh-boleh saja. Tapi jika dari awal sudah tidak memenuhi kriteria, terus mau gimana lagi?
            Mau coba cara lain?
***
            Mempunyai tinggi badan yang kurang ideal, bisa menjadi suatu masalah. Menghambat kemajuan dan memutus mimpi atau keinginan. Percakapan saya bersama Gita adalah salah satu buktinya.
      Saya sendiri pernah mengalami hal demikian. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas, saya berkeinginan melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran yang ada di Cirebon. Tapi, ketika melihat persyaratannya, urunglah niat saya. Tinggi badan saya tidak mencukupi. Akhirnya, saya memilih program studi lain yang tidak mensyaratkan tinggi badan.
        Orang yang memiliki tinggi badan kurang ideal (baca: pendek) seringkali tidak diuntungkan tentang beberapa hal. Pertama, kurangnya pilihan profesi. Hal ini dikarenakan beberapa profesi seperti TNI, Polwan, Polisi, pramugari, pilot, hingga sejumlah profesi dibidang marketing, diplomat, dan model mempunyai persyaratan tinggi badan minimal (rata-rata berkisar antara 160-165 cm). Nah, jika salah satu dari kalian yang bertubuh pendek ingin menjadikan profesi di atas sebagai pilihan profesi di masa depan. Tentu saja, peluang untuk diterimanya sangat kecil.
            Kedua, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychiatry Research yang dikutip dalam Rakyatsulse.com, disebutkan dalam jurnal tersebut bahwa orang-orang mengalami masalah sosial jika merasa memiliki tubuh pendek. Masalah sosial itu seperti mudah paraoia, mudah rendah diri, dan menjadi terlalu curiga karena menganggap orang lain berusaha menyakitinya mereka, misalnya dengan cara menghina.
            Ketiga, banyak orang mencantumkan kriteria tinggi badan dalam mencari pasangan hidup. Jika seorang yang bertubuh pendek mencintai seseorang yang mensyaratkan demikian, maka selamanya tidak akan pernah mendapatkan orang tersebut. Terlihat klise memang, tapi peristiwa ini sering saya lihat dan benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
            Bandingkan dengan orang yang memiliki badan tinggi ideal. Mereka dapat dengan mudah memilih profesi karena tidak terhalang persyaratan awal. Selain itu, dengan bertubuh tinggi, peluang untuk mendapatkan jodoh, perhatian, dan rasa percaya diri juga lebih besar.
            Terlahir sebagai seseorang yang memiliki pendek atau tinggi, bukanlah sesuatu yang bisa dipilih. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi tidaknya badan seseorang, seperti genetik, asupan gizi, tidur yang berkualitas, dan olahraga yang teratur.
            Faktor genetik, merupakan yang paling dominan dalam menentukan tinggi secara alami badan seseorang. Biasanya gen dari kedua orang tualah yang mempengaruhi. Meski begitu, ketiga faktor yang lainnya, paling tidak dapat memberikan peluang jika ada keinginan untuk menambah tinggi badan.
            Asupan gizi yang berbeda akan mempengaruhi perbedaan tinggi badan. Seseorang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi seperti susu, kacang hijau, dan daging, tumbuh kembangnya akan lebih cepat jika dibandingan dengan orang yang tidak mengkonsumsinya.
            Hormon pertumbuhan (MGH) bekerja paling efektif sewaktu kita tidur.  Tinggi badan biasanya bertambah sewaktu bangun tidur sebanyak 1-2 cm, asalkan masih dalam usia pertumbuhan. Ini disebabkan adanya pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki. Terakhir,  olahraga yang teratur dapat meningkatkan hormon pertumbuhan.  Basket dan renang, dipercaya merupakan olahraga yang dapat mempengaruhi tinggi badan secara signifikan.
            Dari keempat faktor, ada tiga faktor, asupan gizi, waktu tidur, dan olahraga yang berpeluang untuk badan tumbuh tinggi. Tapi sayangnya, perlu usaha keras yang tidak semua orang mampu untuk melakukannya. Sedangkan, posisi untuk segera menambah tinggi badan tidak mempunyai harga tawar lagi. Kebanyakan orang akhirnya mencoba menggunakan tips-tips murahan atau sekadar mitos sebagai jalan lain yang ditempuh. Ini tentu sangat merugikan, pasalnya tidak hanya waktu, tenaga, hingga uang akan hilang sia-sia.
            Seperti teman saya Gita, dan barang kali anda semua yang menginginkan bertambah tinggi badan, saya sarankan untuk mencoba alternatif lain yang mudah dan memberikan hasil maksimal. Sekarang ini, beragam produkpeninggi badan dapat ada di pasaran. Dari yang berbentuk alat kesehatan, obat, jamu, dan sebagainya dengan mudah didapatkan. Dari yang mempunyai harga murah, sedang, hingga yang hanya terjangkau untuk kalangan atas. Semua ada. Tapi, apakah semua produk itu benar-benar memberikan hasil yang kita inginkan? Perlu sekali sikap hati-hati dan cermat dalam memilih.
            Oleh karena itu dalam tulisan ini, saya hendak menguaraikan opini saya tentang suplement peninggi dari Kios Tinggi. Bukan sembarang produk suplement tinggi yang ditawarkan oleh Kios Tinggi, mengusung jargon “best seller”, tentu saja  hasil yang akan didapatkan juga the best. Ada  berbagai macam pilihan produk penambah tinggi dengan isi kandungan yang terjamin mutunya. Ada beberapa keunggulan dari produk Kios Tinggi, salah satunya berupa jaminan garansi apabila produk tidak berdampak apapun.
            Jadi, menambah tinggi dalam waktu yang cepat dan menghasilkan tinggi badan yang ideal bukan lagi menjadi impian di siang bolong. Kios Tinggi akan membantu anda mewujudkannya. Tentukanlah pilihan anda sekarang. Kutipan terakhir sebagai penutup artikel ini, saya ambil dari salah satu Firman Allah “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubahnya sendiri.”



TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Tinggi Vs Pendek
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://mantrabaca.blogspot.com/2014/03/tinggi-vs-pendek.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Sus....ini lomba apa? Oh, ya kalau mau beli produk peningginya gimana?

Unknown mengatakan...

lomba blog mi..hadiahnya motor scoopy ig...kalau pegen ngerti lebih lanjut ya klik tulisan yang warna biru mikk....Oh kalau mau beli kayaknya kunjungi blognya ajah deg mikk...

Unknown mengatakan...

Silahkan kuncungi website kami
Peninggi Badan
obat Peninggi Badan
cara meninggikan Badan
cara cepat meninggikan Badan
cara cepat menambah tinggi Badan
hubunngi : 082 325 979 899 / pin BB :25D9EB70

Posting Komentar

Jumlah Tamu

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of MANTRA BACA .